Single post

NetServ_CE01_Kelompok5_Praktek4

KONFIGURASI DHCP SERVER

Pada jurnal sebelumnya kami telah menjelaskan bagaimana konfigurasi untuk server DNS. Kesempatan kali ini kami mendapat tugas untuk konfiguasi subnetting DHCP server. Gambar 1.0 merupakan contoh topologi yang harus kita buat.

1.0

Gambar 1.0

Tutorial membuat TOPOLOGI A pada packet tracer:

  • Pada topologi A dibutuhkan 2 PC, 1 switch dan 1 server. Konfigurasi pertama dilakukan pada Server. Klik server dan mulai konfigurasi menu config di server. Didalam menu config yang harus dikonfigurasi pertama kalo yaitu menu setting seperti pada gambar 1.1.

1.1

Gambar 1.1

Ubah display name menjadi DHCP server. Gateway diisi dengan IP 172.17.5.1 dan DNS server disi dengan IP 172.17.5.2. selanjutnya konfigurasi dilanjutkan pada menu ethernet untuk setting IP pada DHCP server. Konfigurasi IP pada menu ini diisi dengan 172.17.5.3 untuk IP address dan 255.255.192.0 untuk subnet mask (sesuai perhitungan kelas IP). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.2.

1.2

Gambar 1.2

  • Setelah konfigurasi pada menu config, selanjutnya konfigurasi pada menu services. Pastikan semua menu pada services harus mati (off). Setelah semua menu mati, kita konfigurasi menu DHCP seperti pada gambar 1.3

1.3

Gambar 1.3

  • Pada konfigurasi DHCP jangan nyalakan service terlebih dahulu. Selanjutnya konfigurasi PC 1 seperti pada gambar 1.4

1.4

Gambar 1.4

Ketika PC dikonfigurasi dengan DHCP config, hasilnya failed. Hal ini diakibatkan karena konfigurasi pada server masih mati. Agar berhasil mengkonfigurasi PC, kita harus menyalakan server DHCP seperti pada gambar 1.5.

1.5

Gambar 1.5

Setelah server DHCP dinyalakan, kita bisa langsung mengkonfigurasi PC dengan DHCP config seperti pada gambar 1.6 dan 1.7.

1.6

Gambar 1.6

1.7

Gambar 1.7

Konfigurasi IP pada PC akan secara otomatis diberikan dari server karena server menggunaka setting DHCP (aotomatic).

  • Percobaan koneksi pada topologi ini berhasil. Bisa dilihat pada gambar 1.8

1.8

Gambar 1.8

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tutorialnya pada video berikut:

 

 

Tutorial membuat TOPOLOGI B:

Tidak berbeda jauh dengan topologi A, pada topologi B kita hanya perlu menambahkan 1 server pada topologi. Konfigurasi dilakukan dengan subnetting 172.17.X.*/18 dan subnet mask 255.255.192.0. Untuk server pertama kamu menggunakan IP 172.17.5.3 sementara pada server kedua, kami menggunakan IP 172.17.192.3. IP kami sesuaikan dengan perhitungan kelas (RHA) yang berbeda agar dapat mengetahui perbedaan yang terjadi ketika pengujian koneksi. Berikut merupakan tutorial konfigurasi topologi B.

  • Pertama konfigurasi server pertama. Ubah display name menjadi DHCP server 1 dan ubah konfigurasi IP gateway, DNS dan DHCP seperti pada gambar 2.1 dan 2.2

2.1

Gambar 2.1

2.2

Gambar 2.2

  • Selanjutnya konfigurasi services pada server pertama. Pastikan semua menu telah mati (off). Setelah yakin semua menu sudah mati, kita mulai konfigurasi pada menu DHCP. Konfigurasi IP dan subnet mask lalu nyalakan service pada DHCP server dan kilik save seperti pada gambar 2.3

2.3

Gambar 2.3

  • Setelah konfigurasi pada server pertama selesai, kita mulai konfigurasi pada server kedua. Masih sama seperti konfigurasi server sebelumnya konfigurasi IP gateway, DNS, DHCP dan subnet mask seperti pada gambar 2.4 dan 2.5.

2.4

Gambar 2.4

2.5

Gambar 2.5

  • Selanjutnya konfigurasi pada menu services server kedua. Pastikan semua menu telah mati (off). Setelah yakin semua menu sudah mati, kita mulai konfigurasi pada menu DHCP. Konfigurasi IP dan subnet mask lalu nyalakan service pada DHCP server dan kilik save seperti pada gambar 2.6

2.6

 

Gambar 2.6

  • Setelah konfigurasi pada server sudah selesai, kita mulai konfigurasi pada PC1 dan PC2 dengan DHCP config agar IP diberi secara otomatis seperti pada gambar 2.7

2.7

Gambar 2.7

 

  • Percobaan koneksi pada topologi ini hanya berhasil menghubungkan PC pada satu server saja. PC tidak dapat dihubungkan dengan kedua server karena server memiliki kelas IP yang berbeda. Server pertama dengan IP 172.17.5.3 dan server kedua dengan IP 172.17.192.3 (sesuai perhitungan subnetting). Selain itu pada topologi ini digunakan dua server DHCP karena, jika server pertama down, PC akan mendapatkan IP dari server kedua.
  • Pada gambar 2.8 dapat dilihat bahwa PC berhasil terhubung ke server pertama, sementara pada gambar 2.9 PC tidak dapat terhubung ke server kedua (terjadi request time out).

2.8

Gambar 2.8

2.9

Gambar 2.9

 

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tutorialnya pada video berikut:

 

NAMA :

Muhammad Khoir Rozin

Mutia Khadijah

M.Rinaldy S

Muhammad Taufik

LEAVE A COMMENT

theme by teslathemes